Peluang dan Harapan Kal-Tara atas Kunjungan “Sang Kepala Negara”
Mengawali awal pekannya, Presiden Jokowi bertolak ke Kalimantan Utara untuk melakukan kunjungan kerja sehari disana. Dalam kunjungan kali ini, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negaran, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berbeda dengan kunjungan sebelumnya, kali ini Presiden turut didampingi oleh Duta besar dari sejumlah negara Eropa dan Asia, serta perwakilan Bank Dunia. Setibanya di Kaltara, Jokowi beserta rombongan terbatas bertolak ke KTT untuk menanam pohon mangrove, kemudian rombongan langsung bertolak kembali ke Tarakan. Di Bumi Paguntaka, terdapat 3 agenda utama, diantaranya Rombongan akan meninjau pelayanan vaksinasi door to door serta program vaksinasi kepada pelajar dan santri, dilanjutkan dengan pemberian bantuan modal untuk pedagang kaki lima.
Kunjungan kerja Presiden kali ini merupakan kado
HUT KalTara ke-9 dan juga merupakan ajang promosi besar-besaran bagi KalTara,
karena tak hanya Presiden yang berkunjung, ikut dalam rombongan yaitu beberapa
duta besar negara sahabat dan perwakilan World Bank. Tentunya persiapan matang
sudah dilakukan pihak Pemerintah Daerah untuk menanti kedatangan Presiden dan
rombongannya, bukan?
Nampaknya PemDa sudah banyak mengambil “celah” untuk
mengenalkan KalTara dalam kunjungan ini. Di beberapa agenda, tari-tarian serta
lagu-lagu adat ditampilkan langsung dihadapan rombongan Presiden. Tak hanya
itu, Presiden dan para DuBes juga dipakaikan Singal(ikat kepala khas KalTara)
dan beberapa aksesoris adat dayak, tentunya ini merupakan ajang promosi agar
kebudayaan provinsi termuda ini semakin dikenal secara luas.
Di perjalanan menggunakan kapal
cepat menuju Desa Bebatu, para rombongan juga disuguhkan dengan sungai yang
berkelok serta pepohonan yang masih sangat terjaga, ini merupakan hal yang ingin
ditunjukkan mengenai kekayaan alam Bumi Benuanta.
Setelah menanam mangrove di KTT,
setibanya Di Tarakan. Presiden beserta rombongan meninjau vaksinasi door to
door, disela-sela peninjauan vaksinasi rombongan melihat hasil tangkapan para
nelayan yang tengah dipamerkan, salah satunya adalah ikan pepija kering. Para
nelayan berharap hasil laut yang mereka bawa kehadapan rombongan presiden,
kedepannya dapat menembus pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Tak hanya itu, Ketua DPRD
KalTara, mengatakan dengan kedatangan orang nomor 1 di Indonesia itu, pihaknya
sangat berharap proyek strategis seperti, PLTA Sungai Kayan dan pembanguanan
Kawasan Industri dan Pelabuhan(KIPI) serta Daerah Otonomi Baru(DOB) bisa
mendapatkan perhatian khusus dari Presiden agar KalTara dapat mendobrak
pemerataan pembangunan supaya setara dengan provinsi-provinsi yang lain.
Sebelum Kembali bertolak ke
Ibukota Jakarta, Presiden menyempatkan untuk mamberikan bantuan kepada pedagang
kaki lima. Presiden berdialog cukup lama dengan pedagang, nampaknya para
pedagang curhat kepada presiden mengenai kondisi ekonomi dan dagangan mereka.
Presiden berharap dengan adanya bantuan yang diberikan itu dapat digunakan
untuk mengembangkan usaha-usaha milik para pedagang.
Dengan kedatangan Presiden serta
para Duta Besar dan perwakilan World Bank, merupakan momentum yang sangat baik
untuk memamerkan kekayaan Bumi Benuanta. Ini juga merupakan kesempatan besar
untuk menjalin Kerjasama dengan negara-negara yang turut hadir bersama Presiden.
Komentar
Posting Komentar